Thursday 21 May 2015

rangkuman pengukuran dan desain instrumen dalam survei

Rangkuman
PENGUKURAN DAN DESAIN INSTRUMEN DALAM SURVEI

Dosen pengampu: Ir. Abdul Muhaimin, SE, MM.
 Mata kulia :  Metodologi Penelitian
    
LOGO STIE.jpg

Disusun Oleh : Shodikhul Fulqin
                                                Trimester       :  VI (Enam)


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Hidayatullah Depok
2015



PENGUKURAN DAN DESAIN INSTRUMEN DALAM SURVEI

A.     Definisi
                        Teknik pengukuran adalah suatu teknik  mengenai aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang terjadi di dunia nyata.
                        Desain intsrumen adalah sebagai penyusunan instrumen pengumpoulan data (biasabya berupa suatu koesioner) untuk mendapatkan data yang  dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian.
B.      Komponen pengukuran
Komponen pengukuran di bagi tiga:
1)      Kejadian empiris (empiricak event) yang dapat diamati ()
2)      Penggunaan angka (the use of number) untuk menggambarkan kejadian tersebut.
3)      Sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rules).
C.       Proses pengukuran
Proses pengukuran adalah sederatan tahap yang saling berkaitan yang dimulai dari:


1)      Mengisolasi kejadian empiris
2)      Mengembangkan konsep kepentingan
3)      Mendefinisikan konsep secara konstitutif dan operasional
4)      Mengembangkan skala pengukuran
5)      Mengevaluasi skala berdasarkan reliabilitas dan validitasnya hingga,
6)      Penggunaan skala
D.     Skala pengukuran
Skala pengukuran sangat bervariasi, skala yang sederhana  adalah satu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik. Skala yang kompleks adalah skala yang beragam yang digunakan untuk mengukur beberapa karekteristik.
           


            Dari beragamnya skala pengukuran maka di perlukan evaluasi, agar skala yang digunakan sesuai. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam mengevaluasi skala pengukuran:
1.      Validitas
            Skala pengukuran dikatakan valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur papa yang seharusnya diukur. Karena bila skala pengukuran tidak valid maka yidak bermanfaat bagi peniliti.
Secara konseptual,  validitas dibagi menjadi tiga macam:
a)      Validitas isi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan.
b)     Validitas yang berkaitan dengan kriteria adalah validitas yang berkaitan dengan kriteria terjadi katika sebuah ukuran membedakan individual pada kriteria yang akan diperkirakan.
c)      Validitas konstruk adalah validitas yang membuktikan seberapa bagus hasil diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana  pengujian dirancang.

2.      Reabilitas
            Menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari sektor (skala pengukuran).reabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan. Reabilitas mencakup dua hal utama, yaitu: stabilitas ukuran dan konsistensi  internal  ukuran (sekaran,2000:205.7).
·         Stabilitas ukuran adalah stabilitas ukuran yang menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun.
·         Konsistensi  internal ukuran adalah indikasi  homogenitas item-item yang ada dalam ukuran yang menyusun konstruk.



E.      MENYUSUN KOESIONER (daftar pertanyaan)
Koesioner yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disususn secara tertulis. Koesioner bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban para responden. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun koesioner:
a)      Apakah pertanyaan itu?
b)      Bagaimana pertanyaan itu sebaiknya diajukan?
c)      Apakah bentuk pertanyaannya terbuka ataukah tertutup?
d)      Bagaimana seharusnya pertanyaan itu dirumuskan?
e)      Bagaimana format pertanyaan disusun?
f)       Apa teknik skala yang sebaiknya digunakan/
           
F.       Desain instrumen
Dua hal utama yang harus di perhatikan dalam  desain instrumen :
1.      Urutan skala dan layaout
Penyajian dan organisas instrumen pengumpulan data amat menentukan dalam sukses/tidaknya penelitian. Beberapa yang perlu di perhatikan:
·         Koesioner sebaiknya di mulai dengan pertanyaan yang menarik.
·         Tulislah  petunjuk mengisi dengan  jelas dan mudah di baca.
·         Informasi yang bersifat sensitive (misal: penghasilan) dan kjlasifikasi (umur, jenis kelamin, ukuran rumah tangga dan lain-lain).
·         Susunlah tata letak (layaout) koesioner sedemikian rupa sehingga mudah dibaca dan mengikuti alir proses wawancara.
2.      Pratest (uji coba sebelum penelitian  yang sebenarnya dilakukan) dan perbaikan
pratest biasanya sering kali dapat mengidentifikasi  masalah-maalah dalam penyusunan kata-kata, format koesioner, dan lain-lain yang amat berpengaruh terhadap validitas penemuan dari penelitian tersebut.









0 comments:

Post a Comment